Abstrak
Latar Belakang: Estetika restorasi gigi menjadi prioritas dalam praktik kedokteran gigi modern. Resin komposit, sebagai bahan restoratif, harus mampu mempertahankan warna dalam jangka waktu yang lama. Paparan terhadap minuman berwarna seperti kopi, teh, dan soda diduga dapat mempengaruhi stabilitas warna resin komposit.
Tujuan: Menganalisis perubahan warna resin komposit setelah perendaman dalam berbagai jenis minuman berwarna selama 7 hari berturut-turut menggunakan spektrofotometer.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan resin komposit mikrohibrid. Sampel berbentuk silinder (diameter 10 mm, ketebalan 2 mm) dibagi menjadi empat kelompok (n=6): air suling (kontrol), kopi, teh hitam, dan minuman soda. Sampel direndam selama 15 menit setiap hari, lalu disimpan dalam saliva buatan. Perubahan warna diukur pada hari ke-0 dan hari ke-7 menggunakan spektrofotometer berdasarkan nilai ΔE CIE Lab*.
Hasil: Semua kelompok minuman berwarna menunjukkan perubahan warna signifikan (p < 0,05). Kelompok kopi menghasilkan ΔE tertinggi (ΔE = 4,82 ± 0,21), diikuti oleh teh (ΔE = 3,65 ± 0,18) dan soda (ΔE = 2,94 ± 0,22).
Kesimpulan: Resin komposit mengalami perubahan warna yang signifikan setelah terpapar minuman berwarna, dengan kopi sebagai agen pewarna paling kuat.
Kata kunci: resin komposit, perubahan warna, minuman berwarna, spektrofotometer, ΔE CIE Lab*
Pendahuluan
Resin komposit merupakan bahan restoratif yang paling banyak digunakan dalam kedokteran gigi modern karena sifat estetis dan kemudahan dalam manipulasi. Namun, kestabilan warna merupakan tantangan utama, terutama pada pasien yang sering mengonsumsi minuman berwarna. Perubahan warna restorasi dapat memengaruhi kepercayaan diri pasien dan memerlukan penggantian restorasi lebih awal.
Minuman seperti kopi, teh, dan soda mengandung kromogen dan zat asam yang berpotensi menembus matriks resin dan menyebabkan diskolorasi. Oleh karena itu, evaluasi stabilitas warna resin komposit akibat paparan bahan sehari-hari penting untuk praktik klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar perubahan warna resin komposit setelah terpapar berbagai minuman berwarna selama tujuh hari secara berurutan menggunakan alat spektrofotometer yang akurat.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan desain pre-test dan post-test. Sampel terdiri dari 24 disk resin komposit mikrohibrid dengan ukuran diameter 10 mm dan ketebalan 2 mm, dibuat menggunakan cetakan silikon. Sampel dikeringkan dan disimpan dalam saliva buatan 24 jam sebelum perlakuan.
Sampel dibagi menjadi empat kelompok (n=6):
-
Kontrol: Air suling
-
Kopi: Kopi hitam tanpa gula
-
Teh: Teh celup hitam
-
Soda: Minuman soda cola
Setiap sampel direndam dalam larutan minuman selama 15 menit per hari selama 7 hari berturut-turut, lalu dibilas dan disimpan kembali dalam saliva buatan pada suhu 37°C. Evaluasi perubahan warna dilakukan menggunakan spektrofotometer dengan sistem CIE Lab*. Nilai perubahan warna dihitung menggunakan rumus:
ΔE=(L2−L1)2+(a2−a1)2+(b2−b1)2\Delta E = \sqrt{(L_2 – L_1)^2 + (a_2 – a_1)^2 + (b_2 – b_1)^2}
Data dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah, dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil Penelitian
Pengukuran menunjukkan bahwa seluruh kelompok perlakuan mengalami peningkatan nilai ΔE yang bermakna dibandingkan kontrol.
Tabel 1. Rata-rata nilai ΔE resin komposit setelah 7 hari
Kelompok | ΔE (Mean ± SD) |
---|---|
Air suling | 0,72 ± 0,11 |
Kopi | 4,82 ± 0,21 |
Teh hitam | 3,65 ± 0,18 |
Soda | 2,94 ± 0,22 |
Uji ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok (p < 0,05). Uji Tukey menunjukkan kelompok kopi berbeda signifikan dibanding kelompok lainnya.
Pembahasan
Perubahan warna resin komposit sangat dipengaruhi oleh sifat fisikokimia bahan dan minuman yang bersifat kromogenik. Kopi memiliki kandungan tanin dan asam klorogenat yang tinggi, yang mampu berikatan dengan matriks resin dan menyebabkan perubahan warna. Teh juga mengandung tanin, meskipun dalam konsentrasi lebih rendah. Soda, meski memiliki tingkat keasaman tinggi, menghasilkan perubahan warna yang lebih kecil, kemungkinan karena kandungan pewarna sintetis yang berbeda mekanismenya.
Nilai ΔE > 3,3 dianggap dapat terlihat secara klinis. Berdasarkan hasil, baik kopi maupun teh menghasilkan perubahan warna yang jelas secara visual. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk diberikan edukasi mengenai efek konsumsi rutin minuman berwarna terhadap estetika restorasi.
Kesimpulan
Paparan resin komposit terhadap minuman berwarna selama 7 hari berturut-turut menyebabkan perubahan warna signifikan, terutama pada kelompok kopi. Untuk menjaga estetika restorasi, pasien dianjurkan mengurangi konsumsi minuman berwarna atau membilas mulut segera setelah konsumsi. Pengembangan resin komposit dengan ketahanan warna yang lebih baik perlu terus dilakukan.